SELAMAT DATANG DI BLOG DAVID BERKARYA

Get Gifs at CodemySpace.com

SELAMAT DATANG DI BLOG DAVID BERKARYA

PADA DASARNYA BLOG INI DIBUAT UNTUK MEMPUBLIKASIKAN KARYA-KARYA DARI PENULIS.
ADAPUN KUALITAS REKAMAN MASIH TERBILANG KURANG BAIK KARENA HANYA MENGANDALKAN PERALATAN SEADANYA.
UNTUK ITU KRITIK DAN SARAN DARI PEMBACA SEKALIAN SANGAT DIHARAPKAN UNTUK BISA LEBIH BAIK LAGI KEDEPANNYA.
DISAMPING ITU PENULIS JUGA MENYERTAKAN INFO-INFO SEPUTAR PERKEMBANGAN DUNIA MUSIK YANG DIPEROLEH DARI BERBAGAI SUMBER.

*Untuk kritik dan saran mengenai blog ini tolong sampaikan pada shoutbox di samping kanan halaman ini.

Terimaksih Atas Kunjungan Anda

DAPAT DUIT HANYA DENGAN MODAL Rp10.000,-

Minggu, 10 April 2011

Perkembangan Alat Musik Petik

Model instrumen yang dipetik sebelum jaman Renesans (1450-1600) sangatlah beragam. Wajar saja kalau kita sering dibuat bingung oleh nama-nama yang berlainan untuk sebuah instrumen yang sama, atau sebaliknya, keaneka-ragaman instrumen yang berasal dari instrumen yang sama.

Kondisi ini ditunjang lagi oleh terbatasnya informasi yang tidak jarang berhias dongeng-dongeng maupun mitos-mitos. Sebagai ilustrasi dapat kita lihat pada kisah Apollo dan Hermes berikut ini. Alkisah Hermes mengambil sapi-sapi milik Apollo. Dalam perjalanan pulang Hermes melihat seekor penyu. Iapun menangkap dan mengulitinya serta mengambil tempurungnya. Pada tempurung itu diberi lubang dan ditancapkan sepotong kayu. Pada bagian rongga ditutupinya dengan kulit sapi. Terakhir, iapun mengikatkan usus sapi dari ujung potongan kayu ke ujung tempurung. Hermespun memainkan instrumen ciptaannya itu sambil bernyanyi. Syair nyanyiannya itu memuji kebaikan, kepintaran dan kemurahanhati Apollo. Apollo yang semula ingin menuntut Hermes untuk mengakui perbuatannya serta menuntut agar mengembalikan sapi-sapinyapun menjadi luluh. Iapun mengampuni Hermes. Mereka segera membuat perjanjian yang isinya Hermes boleh memiliki sapi-sapi itu dan alat musik buatan Hermes itu menjadi milik Apollo. Mungkin cerita ini hanyalah simbol dari alih budaya Creto-Helladis ke Indo-Eropa Yunani seperti penjelasan Graves. Kita sulit untuk melihat kisah ini sebagai asal usul instrumen lyra yang sebenarnya. Terlepas dari semua itu, kita tahu bahwa terdapat instrumen lyra pada bangsa Yunani kuno.
Sejarah Gitar
Gambar:Kissar, instrumen seperti lyra yang masih digunakan di beberapa tempat di Afrika Utara hingga sekarang.


Sejarah Gitar Sejarah Gitar
Ada yang menyebutnya Lyra, ada juga yang menyebutnya Khitara.
Ada juga dugaan dimana ide awal dari instrumen gitar berasal dari bunyi tali pada busur panah. Kemudian diberi kotak suara atau resonator agar suaranya lebih keras, selain tali (senar) yang ditambahkan. Alasan ini dapat dimengerti kalau kita melihat bentuk-bentuk instrumen berdawai kuno di bawah ini.
Sejarah Gitar Sejarah Gitar Sejarah Gitar
Instrumen tertua yang bentuknya mirip gitar terdapat pada objek arkeologi di Alaya Huyuk yang berasal dari tahun 1400 SM. Pada relief tersebut dapat dilihat seorang musisi Hittite sedang memainkan alat musik yang lebih mirip instrumen gitar daripada instrumen tanbur. Nama sesungguhnya tidak dikenal, karena itu sekarang hanya dikenal dengan nama gitar hittite saja.
Sejarah Gitar
Gitar Hittite
Sedang tanbur merupakan instrumen petik yang pada awalnya berkembang di Persia sekitar tahun 1400 SM. Instrumen ini memiliki badan seperti mangkuk dan papan suara yang terbuat dari kulit. Sebutan-sebutan lain untuk instrumen ini berdasarkan jumlah dawainya. Disebut setar jika berdawai tiga dan disebut chartar jika berdawai empat ('se' berarti tiga, 'char' berarti empat dan 'tar' berarti dawai).
Sejarah Gitar
Tanbur dari tahun sekitar 2500-1500 Sebelum Masehi
Sejarah Gitar
Tar dari Persia
Sejarah Gitar
Tanbur modern
Tanbur juga berkembang di Yunani sekitar tahun 300 SM. Sekitar tahun 300M bangsa Romawi mengembangkan tanbur model mereka sendiri dengan ide tanbur Yunani. Menurut Maurice J.Summerfield tanbur Yunani maupun Romawi merupakan instrumen yang berdawai empat (chartar). Tanbur Yunani dan Romawi ini dianggap sebagai kelanjutan dari tanbur Persia dan “gitar Hittite”. Seperti telah disinggung di atas, kata gitar dengan tanda kutip digunakan karena nama sebenarnya dari instrumen itu tidaklah diketahui.Tidak ada informasi nama pada relief di Alaya Huyuk.
Jadi perkembangannya kira-kira demikian:

Gitar Hittite ---> Tanbur Persia ---> Tanbur Yunani ---> Tanbur Romawi
Tanbur Romawi ini selanjutnya berkembang menjadi guitarra morisca dan guitarra latina. Ilustrasi dari instrumen-instrumen ini dapat dilihat pada dokumen Cantigas dari Alphonso yang Arif, tahun 1270. Cantigas ini merupakan nyanyian puji-pujian bagi Perawan Suci serta mujizat-mujizatnya. Dari nama guitarra Morisca kita sudah dapat menduga bahwa gitar ini berasal dari bangsa Moor. Bentuknya seperti almond (biji dari sejenis buah persik), sedang bagian belakangnya seperti perahu terbalik. Papan jarinya lebar dan pada papan suaranya terdapat beberapa lubang suara.
Sejarah Gitar

Sejarah Gitar
Guitarra Morrisca Repro
Berlainan dengan guitarra morisca, guitarra latina mempunyai bentuk yang berkeluk kedalam. Bagian belakangnya rata, serta umumnya hanya mempunyai sebuah lubang suara pada papan suaranya.
Sejarah Gitar
Guitar Latina

Sejarah Gitar
Sebelah kiri guitarra Latina dan yang di kanan guitarra Morrisca
Dapat dilihat bahwa guitarra latina mempunyai bentuk yang lebih mirip dengan gitar modern. Walaupun diberi nama latina bukanlah berarti gitar ini berasal dari Roma, tetapi berasal dari laut Tengah. Hal ini tidaklah mengherankan jika kita ingat pada sebuah definisi dari abad ke 13:” Nama Latini diberikan kepada penduduk asli, ‘settlers’ asli dan kolonis di wilayah-wilayah yang telah diduduki oleh bangsa Barbar”. Dalam prakteknya guitarra latina digunakan untuk bermain iringan, sedang guitarra morisca untuk bermain melodi.

Sebelum kita lanjutkan dengan instrumen lainnya, ada baiknya jika kita menyinggung terlebih dahulu tentang asal-usul kata gitar. Dan dengan jujur haruslah diakui akan kesimpang-siurannya. Mungkin saja gitar berasal dari kata Ketharah atau Cetharah, alat musik dari bangsa Asyiria. Atau mungkin juga dari kata setar, sitar, cithara yang dapat diartikan sebagai instrumen berdawai tiga. Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa gitar berasal dari kata chartar, instrumen yang berdawai empat. Salah satu hal yang menguatkan pendapat ini ialah kesamaan jumlah dawai antara chartar dengan guitarra morisca maupun latina. Guitarra morisca mempunyai empat dawai berganda sedang guitarra latina mempunyai empat dawai tunggal.

Kita juga harus berhati-hati untuk istilah-istilah seperti guitarra, guiterne, gitern dan sebagainya dalam konteks sebelum jaman Renesans. Istilah ini seringkali digunakan untuk instrumen yang pada jaman Renesans disebut mandora. Mandora merupakan instrumen lute yang ukurannya sangat kecil. Disisi lain, sebuah instrumen yang seperti gitar sering disebut viola, atau dalam bahasa Spanyol disebut Vihuela. Viola ini juga mempunyai arti yang umum, yaitu semua instrumen berdawai baik yang dimainkan dengan alat penggesek, dengan plectrum, maupun dipetik dengan jari.
Sejarah Gitar
Vihuela
Terlepas dari kesimpang-siuran asal-usul kata gitar, akhirnya pada abad ke 16 kata guitarra sudah meluas digunakan sebagai nama instrumen yang berdawai empat berganda di Eropa. Sudah tentu terdapat perbedaan-perbedaan kecil seperti guitarra di Spanyol, guiterne atau guiterre di Prancis, gittern di Inggris, chitarrino atau chitarra di Itali dan quinterna atau gitarre di Jerman. Seperti telah disinggung di atas, nama yang digunakan di Portugis cukup berbeda yaitu Violao.
Sejarah Gitar
Gitar zaman Renesans yang memiliki 4 dawai berganda
Instrumen petik lainnya yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan gitar ialah lute. Kita ingat bahwa pada tahun 711 bangsa Arab datang ke Spanyol untuk penyebaran agama Islam. Pengaruh bangsa Arab pada budaya spanyol umumnya, musik khususnya tidak dapat dikatakan kecil. Sekarangpun pengaruh Arab masih sangat terasa pada musik flamenco.

Bangsa Arab membawa alat musik yang mereka namakan al’ud, alat dari kayu. Ada kemungkinan penamaan ini merupakan upaya untuk membedakan al’ud dengan instrumen lainnya yang mempunyai papan bunyi dari kulit, seperti keluarga tanbur, ataupun badan yang terbuat dari labu air.
Sejarah Gitar
Al'ud
Ada kemungkinan bangsa Arab bukanlah penemu instrumen ini. Mungkin saja lute ini berasal dari tempat yang sama dengan “gitar hittite”. Pada salah satu relief itu juga menggambarkan seorang pemain lute (?) bersama-sama dengan sekelompok pemain sulap, termasuk seorang pemain ular, dua akrobatis dan ada seorang lagi dengan monyetnya. Kalaupun kita mau jujur, instrumen yang dipegang musisi itu lebih mirip dengan bentuk jam pasir selain mempunyai tujuh buah fret.

Hal yang lebih pasti bahwa di Mesir pada jaman Hyksos terdapat instrumen yang sangat mirip dengan lute. Instrumen yang dikenal dengan sebutan nefer ini memegang peranan penting dalam kehidupan musik di sepanjang sungai Nil itu. Dengan ditemukannya beberapa contoh asli di kuburan mesir, maka sekarang kita dapat mengetahui konstruksi instrumen ini dengan lebih pasti.

Bangsa Yunani mengenal instrumen seperti lute dengan sebutan pandoura atau pandouros. Kemungkinan kata pandoura berasal ini berasal dari kata pan-tur (gesek-kecil). Instrumen yang diimpor dari Asia Barat ini akhirnya mengalami pergeseran-pergeseran nama maupun ujud. Dari pan-tur menjadi pandoura, pandouros, pandore, mandore, mandora, mandola, vandola dan sebagainya. Sekarang kita masih dapat melihat “keturunannya” yang disebut mandolin maupun bandurria di Spanyol. Gambar di bawah ini hanyalah salah satu variannya saja.
Sejarah Gitar
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen lute tidak hanya dimilki oleh bangsa Arab saja.Di sisi lain, andil bangsa Arab tidaklah kecil dalam memperkenalkan instrumen lute yang pada akhirnya menyebar di seluruh Eropa.Seperti nama gitar, nama lute juga mengalami perubahan-perubahan kecil seperti misalnya laud di Spanyol, laute di Jerman, Liuto di Itali Lute di Inggris, luth di Prancis dan alaude di Portugis.

Nantinya, pada jaman Renesans lute menjadi alat petik yang utama di dataran Eropa, kecuali di Spanyol. Tidak berkembangnya lute di Spanyol kemungkinan besar akibat dari usaha Spanyol dalam mengikis pengaruh-pengaruh budaya Arab saat itu. Ada gejala yang menarik dimana instrumen vihuela (viola) yang memiliki banyak kesamaan dengan lute (kecuali bentuknya) berkembang secara pesat sekali di Spanyol. Instrumen ini seakan-akan menjadi instrumen tandingan untuk lute.

(oleh: Royke B. Koapaha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar